Kamis, 01 Januari 2009

RESENSI BUKU

Oleh : Aef Jamaluddin

Judul Buku : Tazkiyah an-Nafs (Konsep Penyucian Jiwa Menurut Para Salaf)

Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ibnu Rajab al-Hambali, Imam Ghazali

Penerbit : Pustaka Arafa, Solo

Cetakan : Cetakan VII, November 2002/Ramadhan 1423 H.

Tebal : 154 hlm.



" Sucikan Jiwa "

Kondisi jiwa pada masa ini begitu dilematis. Tak dapat diprediksikan, seakan-akan kebenaran itu rekativ. Lahirnya era globalisasi, menuntut terjadinya asimilasi antar budaya, menyebabkan begitu sukarnya membedakan, memilah dan memilih mana yang haq dan mana yang batil, seakan mereka sama. Terlebih akhir-akhir ini muncul berbagai pemikiran yang dekstruktif yang merancukan hati dan melemahkan iman. Sehingga dengan kondisi seperti ini, maka sangat pentinglah hati untuk selalu dijaga, disuply nutrisi supaya tidak menjadi gersang, kering kerontang tanpaadanya percikan kepadanya yang akan menyetabilkan kondis jiwa dan mengembalikannya pada fitroh awal.

Hati dan jiwa akan mengalami kondisi tertentu yang berbeda. Dimana kondisi tersebut sedikit banyaknya akan mempengaruhi jiwa. Buku ini adalah salah satu solusin baginya. Tertuang di dalam buku ini hal-hal yang berkenaan dengan hati dan kejiwaan. Dimana di dalamnya terdiri dari bagian-bagian yang tersusun secara sistematis dari hal-hal yang dapat menenagkan dan mensucikan jiwa, dari mulai pengetahuan dasar tentang hati (jiwa) sampai hal-hal yang harus dilakukan sebagai konsekwensi menuju Taqarub Ilallah.

Buku ini hadir dalam dalam cetakan yang minimalis dan sederhana dengan kualitas kertas yang dibawah standar akan tatetapi ketahanan yang baik. Cover dengan latar belakangair jernih menambah suasana kesucian dan aroma kebersihan. Buku ini tersaji ilmiah dengan tercantumkannya foot not sebagai penegasan dan legaliasasi. Dikemas secara singkat, tegas dan tidak bertele-tele dalam setiap temanya, dengan tambahan sontoh-contoh sebagai pendiking. Kekuatan buku ini ada pada pengarangnya yang merupakan ulama-ulama spesialis masalah tazkiyah, seperti Ibnu Qayim, Ibnu Rajab dan Abu Hamid al-Ghazali, sehingga ketika membaca buku ini ada sedikit kekuatan karena hadirnya tokoh tersebut.

Walaupun dengan konsep yang sistematis, akan tetapi buku ini tidak mencakup semua tema ataupun hanya sebagiannya saja. Hal ini sebenarnya dapt terlihat dari pwnampilan fisiknya yang tidak begitu tebal. Ada hal-hal lain yang urgen yang belum tersampaikan. Akan tetapi secara umum buku ini bagus dan baik dibaca oleh siapa saja, terlebih bagi orang yang dalam masa pencarian jati dirinya dan mengenal jiwanya, sehingga jiwa yang gelap kembali terang dan bersinar.


Tidak ada komentar: